Friday, July 23, 2004

To be Creative People

TO BE CREATIVE PEOPLE

Membaca sebuah buku yang ditulis oleh John Putzier dengan judul Get Weird, membuat penulis tak kuasa menahan untuk membahas temanya dan menulisnya dalam artikel ini. Buku ini cukup menarik yang mengangkat tema tentang bagaimana seseorang itu harus kreatif dalam bekerja dan begitu pula lingkungan kerjanya. Diharapkan dengan membangun daya kreatifitas maka akan memberikan kontribusi yang besar bagi dirinya dan juga perusahaan.

Ternyata cukup besar hambatan kita untuk menjadi orang yang kreatif, hal ini karena hambatan itu justru ada di sekeliling kita. Disebutkan bahwa ada tiga hal yang yang bisa menghambat daya kreatifitas kita selama ini. Tiga hal tersebut adalah kebiasaan hidup, Judgmentalis dan terakhir yaitu resistance to change. Untuk pemahaman lebih lanjut , kita akan mengulasnya satu per satu ketiga faktor tersebut dibawah ini.

Pertama, kebiasaan hidup kita sehari-hari atau rutinitas ternyata akan sangat menghambat berkembangnya daya kreatifitas kita. Bangun tidur ku terus mandi, tak lupa pula sarapan dan lalu berangkat ke kantor. Pergi ke kantor melalui jalur yang sama setiap harinya dengan menyetel radio pada frekuensi yang sama. Ketika di kantor kita bertemu teman-teman kantor yang itu-itu juga dan melakukan pekerjaan yang sama. Kebiasaan-kebiasaan ini ternyata membuat kita malas berfikir dan akhirnya menyebabkan kita tidak memiliki tantangan berarti sehingga kondisi ini tanpa disadari dapat membunuh daya kreatifitas kita.

Kedua, yang di sebut Judgmentalis. Tanpa disadari kita sering melakukan pertimbangan atau pengambilan keputusan hidup yang cenderung menempatkan kita pada posisi aman/nyaman dan sama sekali tidak ingin menyentuh sedikitpun sebuah resiko. Dengan kata lain, kita telah memiliki jawaban secara permanen dan sama atas semua pertimbangan, pengambilan keputusan dan seluruh masalah yang kita hadapi selama kita hidup, inilah yang disebut Judgmentalis. Kita menjadi malas untuk memikirkan masalah yang dihadapi sehingga kita tidak terbiasa mempertimbangkan atau bahkan mengelola resiko yang akan dihadapi.

Terakhir, yang menghambat daya kreatifitas manusia adalah resistance to change atau sikap takut terhadap perubahan. Sikap anti perubahan dapat terlihat pada sikap penolakan terhadap hal atau ide yang baru yang kadang muncul di sekeliling kita. Sebagian dari Kita justru sangat menikmati kondisi status quo yang memiliki sifat aman dan nyaman. Sikap yang tidak menginginkan perubahan tentunya akan menggiring kita pada posisi tidak adanya lagi tantangan hidup sehingga menempatkan tingkat kreatifitas kita berada pada posisi paling rendah.

Ada beberapa langkah kecil perubahan yang dapat kita lakukan untuk menghindari jebakan yang menghambat kreatifitas ini. Langkah-langkah itu sebagai berikut; ubahlah yang biasa disebut rutinitas sehari-hari, mencari jalan alternatif lain menuju kantor dan berani untuk tersesat di jalan. Kemudian cobalah telusuri dan menghubungi teman semasa kecil kita dahulu. Langkah lain adalah Ganti penampilan sehari-hari sehingga kelihatan berbeda, bacalah tulisan atau artikel yang justru anda tidak suka dan mulailah hobi baru yang berbeda dari biasanya.

Langkah kreatif lain yang bisa dicoba adalah menyediakan alat tulis di tempat tidur untuk menulis apa yang terpikirkan oleh kita ketika akan tidur. Kemudian mencobalah untuk berimajinasi kita bertukar posisi menjadi seorang nasabah atau seorang bawahan kita. Sehingga kita mampu memandang suatu masalah dari sudut pandang yang lain. Cara lain yang bisa dicoba adalah berani untuk menuliskan kesalahan kerja yang pernah kita lakukan dan menempelkannya di dinding, berani mengakui kesalahan adalah tindakan terpuji. Dan sebenarnya banyak cara lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya kreatifitas kita secara sederhana.

Dengan mengenali faktor-faktor yang menghambat daya kreatifitas kita berarti kita telah melakukan tindakan identifikasi masalah. Setelah itu tentunya kita tinggal menentukan bagaimana cara meningkatkan daya kreatifitas secara sederhana. Hal ini semua kita butuhkan apabila kita ingin selalu kreatif. Hal ini disebabkan karena adanya korelasi yang cukup tinggi antara daya kreatifitas kita sebagai pegawai dengan rutinitas yang kita lakukan di tempat kerja.

Akhir kata, menjadi orang yang kreatif ini sebenarnya anugerah bagi kita, keluarga dan masyarakat sekitar meskipun kelihatannya kreatifitas yang muncul itu kecil. Dan dengan membangun daya kreatifitas kita masing-masing diharapkan akan memberikan kontribusi yang besar bagi Bank Mandiri. Semoga.

Penulis:
Dede Parasade
Profesional Staff
Hub Jakarta Plaza Mandiri